Wednesday, January 23, 2013

Profil Paroki Samalantan


PROFIL PAROKI SANTO YOSEF SAMALANTAN

 

Nama Paroki             : SAMALANTAN

Nama Pelindung     : SANTO YOSEF

Keuskupan               : AGUNG PONTIANAK

Alamat                        : JALAN RUMAH PANJANG SAMALANTAN

Pastor Paroki            : P. URBANUS HARIANTO, PR.

Jumlah Stasi             : 26 STASI

 

PENDIRIAN PAROKI

Sebelum didirikan sebagai paroki penuh, sudah sejak tahun 1993 paroki ini sudah dibentuk menjadi quasi paroki atas prakarsa Pastor Timoteus Sinaga, OFMCap dan beberapa pengurus umat Samalantan. Pada tanggal 10 Agustus 2012 Paroki ini resmi didirikan oleh Mgr. Hieronymus Bumbun, OFM Cap dan diberi nama Paroki Santo Yosep Samalantan. Bersamaan dengan hari pendirian itu ditetapkan juga wilayah pengembalaan paroki yang mencakup 2 kecamatan: Kecamatan Samalantan dan Lembah Bawang.

 


Wilayah Paroki

Paroki Santo Yosep Samalantan diserahi tugas untuk mengembalakan umat di dua kecamatan, yakni:

·         Kecamatan Samalantan terdiri dari:

a.    Pusat Paroki Samalantan terdiri dari 3 (tiga) Kring/Lingkungan: Kring Samalantan, Kincir dan Pasukayu.

b.    Stasi Sibale terdiri dari 5 Kring: Nandong, Teradu, Pato, Gereja dan Barabas.

c.    Stasi Aping terdiri dari Aping dan Aping Buluh.

d.    Stasi Serukam terdiri dari Kring Serukam, Lao dan Oyan

e.    Stasi Sinlu

f.     Stasi lipam terdiri Kring Lipam I, Lipam II dan Terabis.

g.    Stasi Polongan

h.    Stasi Tawang

i.      Stasi Sakubana terdiri dari Kring Sakubana dan Kelawit.

j.      Stasi Parompong

k.    Stasi Malabae

l.      Stasi Serong

 

·         Kecamatan Lembah Bawang terdiri dari:

1)    Stasi Godang Damar

2)    Stasi Emplasmen

3)    Stasi Kinande mencakup Kabang

4)    Stasi Barak Empat terdiri dari Barak 1, 2 dan 3.

5)    Stasi Barak Asam

6)    Stasi Sejaruk Tembawang dan Param

7)    Stasi Bekuan dan Cumbu

8)    Stasi Pacong Janyat

 

·         Kecamatan Mempawah Hulu terdiri dari

1)    Stasi Pajangtangan

2)    Stasi Salumang

3)    Stasi Ampin

4)    Stasi Semangkak

5)    Stasi Batu Raya dan Kayuara

6)    Stasi Sarikan

 

Jadi seluruhnya ada 26 stasi. Untuk stasi yang terletak di Kecamatan Mempawah Hulu segera akan diserahkan kepada Paroki Menjalin mengingat bahwa wilayah tersebut masuk dalam Wilayah Kabupaten Landak. Jadi wilayah Paroki Santo Yosep Samalantan berjumlah 20 Stasi.

 

 

Jumlah Umat

Berdasarkan data buku Babtis yang dipisah sejak tahun 1993 Jumlah umat Paroki Santo Yosep Samalantan kira-kira 5000 jiwa. Jumlah ini tidak termasuk mereka yang dibabtis sebelum tahun 1993. Kemungkinan jumlah itu jauh lebih banyak, jika dihitung dari pertama kali stasi ini dibentuk. Disini ada masalah keakuratan data jumlah umat. Karena itu sangat perlu pendataan umat secara terus-menerus agar mendapatkan data jumlah umat yang akurat.

 

Keadaan Umat

Sebagai paroki yang baru lahir, tentu paroki ini masih serba minim baik dalam sumber daya, swadaya, dan fasilitas. Sebagian umat bekerja sebagai petani, ada sebagian kecil yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil dan yang lain pengusaha.

Masih banyak stasi kurang mendapat pelayanan pastor, karena keterbatasan tenaga. Pelayanan liturgis sebagian besar ditangani oleh petugas pastor non imam atau katekis dan OMK. Pada hari raya teruma di stasi-stasi pedalaman, ibadat dipimpin oleh seminaris dan TOPANG.

Ada beberapa stasi yang kadang tidak mengadakan ibadat hari minggu, karena tidak ada pemimpin. Bahkan ada beberapa stasi yang betul-betul padam aktivitas kegerejaannya.

Sekian banyak stasi yang belum ada pengurus. Jika pun ada, kepengurusan gerejanya tidak berjalan. Mungkin hal itu karena umat kurang peduli terhadap kehidupan imannya. Keadaan ini perlu pemdapat perhatian kita bersama. Terutama pengabdian dan kerelaan pengurus untuk berkurban demi kemajuan stasinya.

 

Keadaan Ekonomi

Sebagian besar Umat Paroki Santo Yosep Samalantan bekerja sebagai petani karet, sawit dan ladang atau sawah. Ada juga yang bekerja dipertambangan entah membuka usaha pertambangan sendiri atau bekerja pada orang lain.

Namun ada juga yang bekerja sebagai Pegawai Negri Sipil entah sebagai guru, petugas kesehatan, pegawai pemerintahan. Dll. Sebagian kecil ada juga yang berusaha secara mandiri atau wiraswasta.

Sebenarnya dari segi pendapatan umat kebanyakan cukup sejahtera, namun masih perlu mengatur pola hidup dan pengelolaan anggaran rumah tangga. Dalam hal ini Credit Union yang terdiri dari tiga lembaga: Pancur Kasih, Bona Vebtura dan Lantang Tipo sangat membantu dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan umat. Hanya perlu pendidikan pengelolaan ekonomi keluarga perlu ditekankan terus-menerus agar masyarakat tidak bermental konsumtif.  Kesejahteraan umat di paroki ini menentukan juga laju perkembangan paroki.

 

 

Keadaan Sosial-Kemasyarakatan

Sebagai warga negara Indonesia tentu umat Paroki Santo Yosef Samalantan tunduk pada aturan pemerintah. Namun adat masyarakat juga masih dihayati dalam kehidupan sehari-hari terutama berkaitan dengan pertanian dan perkawinan. Di samping Adat, Umat juga diatur oleh hukum-hukum dan aturan-aturan agama Katolik. Tentu sebagai umat beriman, aturan dan hukum-hukum agama menjadi yang utama. Namun tidak jaranag penghayatan adat-istiadat, aturan pemerintah dan agama masih tumpang tindih dan saling bertentangan. Terutama dalam soal-soal perkawinan.

Dari segi sosial kemasyarakatan rasa kebersamaan, kesatuan dan kerukunan sering terancam oleh perbedaan-perbedaan yang ada. Terutama dari banyaknya agama kristen yang menyebar hampir diseluruh wilayah Paroki Samalantan. Terjadi perebutan umat oleh berbagai kelompok denominasi (protestan). Kepedulian umat terhadap kegiatan gereja masih sangat minim. Kita masih harus berjuang keras untuk membangun persekutuan, mengurangi mental individualistis dan menumbuhkan semangat kepedulian dan partisipasi.

Kehidupan agama lebih mencari keuntungan, bukan iman. Umat mudah tergoda akan janji-janji pemberian. Motivasi beragama sangat tergantung pada pemberian kelompok tertentu.

Dari segi sosial juga masih marak adanya minuman keras, judi, pesta pora yang dapat menjadi ancaman terutama bagi generasi muda.

 

Keadaan Pendidikan

Dari segi pendidikan sebagian besar umat sudah mengecap pendidikan formal atau non formal entah yang menjadi sarjana, atau tamat SMA, SMP, atau SD. Namun tak dapat disangkal ada juga segelintir umat yang tidak dapat membaca.

Ada sebagian besar kaum muda yang putus sekolah, entah karena orang tua tidak mampu atau yang bersangkutan merasa tidak perlu sekolah. Sehingga ada yang sekolahnya putus tengah jalan.

Faktor pendidikan sangat menentukan dan mendukung keberhasilan program yang dilaksanakan oleh paroki.

 

Keadaan Lingkungan Hidup

Berbicara tentang lingkungan hidup berarti berbicara soal kehidupan itu sendiri. Jika lingkungan hidup terpelihara dengan baik, maka lingkungan akan mendukung kehidupan orang yang tinggal di dalamnya. Sebaliknya jika lingkungan rusak maka kehidupan manusia akan dipersulit.

Sebagian besar lingkungan hidup di wilayah Paroki Samalantan adalah hutan. Namun sekarang sebagian besar hutan sudah dijadikan lahan sawit, pertambangan emas, dan pertambangan lainnya. hal ini perlu mendapat perhatian bersama karena dapat menyebabkan kerusakan lingkungan hidup. Alam harus dikelola dengan bijaksana agar mendukung kehidupan manusia. Namun ada juga umat yang mengusahakan perkebunan karet, sawah, ladang dan perkebunan lainnya.

 

Demikian sekilas gambaran umum profil Paroki Santo Yosef Samalantan. Pengetahuan akan keadaan paroki secara akurat dapat mempermudah pembentukan visi-misi-program paroki. Gambaran profil ini masih sangat umum karena tidak berdasarkan data yang valid dan akurat. Semua yang disajikan masih berupa pengamatan sepintas dan mungkin kurang sesuai kenyataan sesungguhnya (kurang objektif).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1 comment: